Sunday 7 August 2016

TOLERANSI Di Negara Multikultural Oleh : Suyito, M.Si Dosen Sosiologi Stisipol Raja Haji Tanjungpinang




         
Toleransi didalam masyarakat plural seharusnya tetap dilandasi oleh semangat untuk selalu hormat-menghormati dan saling menghargai antar sesama masyarakat. karena kita hidup dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini punya hak hidup yang sama dan kesempatan yang sederajat untuk memperoleh kehidupan yang layak. Dalam usaha mencari apapun baik dari sisi ekonomi, pekerjaan dan lain-lain harus tetap didasari oleh nilai-nilai etika dan saling pengertian. Apalagi dalam menjalankan kehidupan beragama antar pemeluk masing-masing. Agama selalu memberikan ajaran yang sangat baik kepada setiap umat masing-masing, karena misi setiap agama pasti didasari oleh misi kemanusiaan untuk membangun suatu peradaban. Misi kemanusiaan didunia ini harus tetap dipertahankan dimanapun manusia berada. Hak azazi manusia tetap harus dilindungi oleh setiap negara. Sebagai negara hukum harus tetap menjadikan norma-norma mendasari dalam menegakkan ketertiban sosial dimasyarakat.
          Karena negara sebagai institusi yang sah dalam pengelolaan pemerintahan harus selalu hadir dalam hajat hidup orang banyak.  Sebab apabila negara absen dalam mengontrol ketertiban sosial dimasyarakat berarti fungsi pemerintahan mengalami deficit sosial. Ini suatu hal yang perlu dihindari dalam sebuah negara yang bernama Indonesia ini. seperti kejadian baru-baru ini pembakaran vihara dan kelenteng yang terjadi di provinsi sumatera utara. Ini jelas kejadian yang sangat tidak bisa ditoleransi, karena hanya dipicu oleh masalah-masalah kecil tetapi menyebabkan menjadi besar. Hukum tetap harus ditegakkan tanpa diskriminatif terhadap siapapun, siapa yang terlibat menjadi provokator dengan menyulut terjadinya pembakaran terhadap rumah ibadah tetap harus dihukum. Karena tidak ada yang kebal hukum dinegara ini, siapapun yang melanggar hukum harus dihukum.
          Toleransi hidup beragama tidak hanya diucapkan oleh para elit bangsa ini, tetapi harus dijaga dan dirajut dengan tetap memberikan keteladanan menjadi rukun dan damai antar sesame elit agama di negara ini. karena banyak factor yang terjadi di negara ini, juga karena tidak tegasnya hukum di negara ini. Indonesia sebagai negara multikulturalisme atau pluralistic seharusnya menjadikan orang-orangnya juga demikian dalam mengelola bangsa ini. kita tidak ingin konflik-konflik kecil yang terjadi di daerah, juga akibat dari tidk hadirnya penguasa didaerah untuk mewuwujudkan kesejahteraan manusianya. Semangat otonomi daerah mestinya dibarengi dengan wujud hakikatnya dari subtansi desentralisasi. Bukan justru sebaliknya desentralisasi membuat semakin ambisinya raja-raja kecil didaerah untuk membuat kekuasaannya menjadi kuat. Itu ditandai dengan semakin kuatnya korupsi, kolusi dan nepotisme.
Kemudian aroma memperkaya diri sendiri dan kelompoknya semakin terasa ditengah-tengah masyarakat, sehingga lupa kewajibannya untuk mensejahterakan masyarakat. masyarakat yang tidak ada pertalian darah dan jauh dari kerabatisme semakin tidak diperhatikan dan diurus. Menyebabkan masyarakat semakin bertindak brutal dalam menyelesaikan masalah-masalah dimasyarakat. perlu penanganan serius dari pemerintah daerah untuk menjaga otonomi daerah dengan semangat kesejahteraan secara merata ditengah-tengah masyarakat, sehingga diskriminatif dalam pembangunan ekonomi didaerah tidak terjadi.
          Fundamental ekonomi didaerah juga merupakan salah satu penyebab terjadinya kekerasan kolektif didaerah, mekanisme pasar yang diserahkan kepada para pemilik modal membuat masyarakat didaerah tidak mampu bersaing secara fair dan wajar. Apalagi dalam pergaulannya para pemilik modal tersebut tak ubahnya seperti juragan-juragan tanah zaman dulu yang jauh dari semangat untuk bergaul sesame masyarakat. jurang antara orang kaya dan miskin semakin melebar akibat tidak merata dalam produktivitas ekonomi dimasyarakat. enklusivitas masyarakat pemilik modal dengan menguasai ekonomi secara fundamental menjadi emosi sebal dikalangan masyarakat didaerah. emosi sebal hanya dipicu masalah kecil akhirnya meluap menjadi masalah besar yang berbuntut aksi pembakaran. Ini yang harus diperhatikan dan dijadikan pembelajaran bagi semua masyarakat didaerah. integrasi sosial sangat penting dijaga dalam system sosial, agar tidak terjadinya anomi sosial. Karena kalau itu terjadi bisa menyebabkan rontoknya bangunan sosial disuatu daerah. Pemerintah harus menjaga dan selalu melakukan control sosial terhadap akan adanya riak-riak kecil yang menjadi gelombang besar konflik. Peran intelijen daerah harus mampu memberikan informasi secara dini tentang akan adanya aksi tersebut, agar mampu dibendung seminimal mungkin adanya konflik secara meluas.
          Peran tokoh agama dan tokoh masyarakat juga harus lebih maksimal dalam mengantisipasi terjadinya konflik antar pemeluk agama dimasyarakat. karena mereka selalu berada ditengah-tengah masyarakat, untuk selalu meminimalisasikan akan terjadinya bahaya konflik karena masalah sepele berujung maut. Karena kalau ditelaah masalah pembakaran tersebut tidak saja karena adanya ketersinggungan, tetapi masyarakat seharusnya mengadu kepada tokoh masyarakat atau tokoh agama dan juga forum komunikasi antar umat beragama untuk menjaga toleransi didaerah. forum komunikasi antar umat beragama harus mampu mewadahi komunikasi yang buntu antar masyarakat didaerah. tokoh lintas agama harus turun kemasyarakat menurunkan eskalasi konflik dan cepat memulihkan keadaan dimasyarakat. tokoh agama harus sering-sering turun kemayarakat, jangan hanya diam diatas menara gading saja. sehingga mengakibatkan terjadinya konflik. Perlu dakwah sosial ke segment masyarakat oleh elit lintas agama agar bisa membendung terjadinya prilaku kolektif yang menyimpang didalam system sosial. Ketertiban sosial tetap harus dijaga secara terus-menerus oleh semua stakeholder didaerah, seperti penguasa dengan birokrasinya, kepolisian, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan juga forum komunikasi antar umat beragama. Semua harus diundang oleh penguasa didaerah dan membuat komitmen dengan jelas untuk menjaga ketertiban dimasyarakat dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai moral dimasyarakat.

No comments:

Post a Comment