Monday 28 November 2016

SETNOV DAN KETUA DPR OLEH: SUYITO,M.SI



Bagi yang menyukai dinamika politik, mungkin perkembangan politik Indonesia mutakhir akan menjadi tontonan yang menyenangkan. Politik negeri ini bagaikan sebuah film dengan alur cerita berganda yang seringkali mengagetkan dengan berbagai kejadian-kejadian unik yang tak disangka-disangka. Bahkan tak jarang berujung seperti sinetron dengan pertengkaran yang tak berkesudahan. Namun, satu yang jelas beda, kalau difilm jelas sutradanya, sementara dipolitik Indonesia tak pasti sutradaranya. Yang pasti ada sangat banyak yang ingin seperti sutradara.
          Salah satu kejadian politik yang paling anyar adalah kecenderungan besar muncul kembali Setya Novanto ke tampuk ketua DPR. Lepasnya jabatan ketua DPR dulunya karena tekanan public terhadap skandal ”papa minta saham”. Sejak 17 desember 2015 ketua DPR dipegang koleganya Ade Komaruddin, tak sampai setahun menjabat Ade Komarudin harus rela melepaskan kursi empuknya kembali ke Setnov. Fenomena ini merupakan suatu hal yang kurang etis bagi Setnov, sebaiknya fokus kepada konsolidasi sebagai ketua partai golkar ke seluruh masyarakat di Indonesia. apalagi partai golkar pernah terjadi gonjang-ganjing akibat konflik elitis yang mengakibatkan golkar menjadi fokus pembicaraan public ditanah air ini. sudah seharusnya golkar melakukan konsolidasi sampai kepada akar rumput untuk memulihkan para fungsionarisnya, agar tidak lagi terbelah persepsi politiknya.
          Kemudian yang tak kalah pentingnya adalah melakukan proses rekrutmen partai politik dengan pendidikan perkaderan politik yang sehat dan mumpuni agar bisa melahirkan asset-aset pemimpin bangsa yang punya level ditaraf nasional. Karena hari ini lemahnya seleksi kepemimpinan partai politik akibat tidak dijalankannya proses pendidikan politik didalam internal partai politik, akibatnya regenerasi kepemimpinan partai politik menjadi tidak teratur dan terkadang karena factor kedekatan dan uang yang banyak menjadikannya sebagai elit yang terpilih tanpa mempertimbangkan integritas, pengalaman dan kompetensi juga dedikasinya dalam partai politik. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Setnov dalam menakhodai partai golkar yang kepentingan didalamnya juga sangat banyak, sebagai ketua partai Setnov harus bisa menjadikan partai golkar sebagai partai modern yang selalu membincangkan persoalan masyarakat secara substansial dan tidak retoris, tetapi melakukan tindakan nyata sebagai wujud dari program-program partai golkar yang sangat mumpuni. Partai golkar dibawah Setnov harus bisa menjadikan contoh bagi partai lain yang watak dan kepribadiannya partainya tidak hanya transaksional kepentingan saja yang dijadikan pilihannya, tetapi kepentingan masyarakat atau rakyat harus di nomor satukan…semoga..

No comments:

Post a Comment