Bagi
yang menyukai dinamika politik, mungkin perkembangan politik Indonesia mutakhir
akan menjadi tontonan yang menyenangkan. Politik negeri ini bagaikan sebuah
film dengan alur cerita berganda yang seringkali mengagetkan dengan berbagai
kejadian-kejadian unik yang tak disangka-disangka. Bahkan tak jarang berujung
seperti sinetron dengan pertengkaran yang tak berkesudahan. Namun, satu yang
jelas beda, kalau difilm jelas sutradanya, sementara dipolitik Indonesia tak
pasti sutradaranya. Yang pasti ada sangat banyak yang ingin seperti sutradara.
Salah satu kejadian politik yang
paling anyar adalah kecenderungan besar muncul kembali Setya Novanto ke tampuk
ketua DPR. Lepasnya jabatan ketua DPR dulunya karena tekanan public terhadap
skandal ”papa minta saham”. Sejak 17 desember 2015 ketua DPR dipegang koleganya
Ade Komaruddin, tak sampai setahun menjabat Ade Komarudin harus rela melepaskan
kursi empuknya kembali ke Setnov. Fenomena ini merupakan suatu hal yang kurang etis
bagi Setnov, sebaiknya fokus kepada konsolidasi sebagai ketua partai golkar ke seluruh
masyarakat di Indonesia. apalagi partai golkar pernah terjadi gonjang-ganjing
akibat konflik elitis yang mengakibatkan golkar menjadi fokus pembicaraan public
ditanah air ini. sudah seharusnya golkar melakukan konsolidasi sampai kepada
akar rumput untuk memulihkan para fungsionarisnya, agar tidak lagi terbelah
persepsi politiknya.
Kemudian yang tak kalah pentingnya
adalah melakukan proses rekrutmen partai politik dengan pendidikan perkaderan
politik yang sehat dan mumpuni agar bisa melahirkan asset-aset pemimpin bangsa
yang punya level ditaraf nasional. Karena hari ini lemahnya seleksi
kepemimpinan partai politik akibat tidak dijalankannya proses pendidikan
politik didalam internal partai politik, akibatnya regenerasi kepemimpinan
partai politik menjadi tidak teratur dan terkadang karena factor kedekatan dan
uang yang banyak menjadikannya sebagai elit yang terpilih tanpa
mempertimbangkan integritas, pengalaman dan kompetensi juga dedikasinya dalam
partai politik. Banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh Setnov dalam
menakhodai partai golkar yang kepentingan didalamnya juga sangat banyak,
sebagai ketua partai Setnov harus bisa menjadikan partai golkar sebagai partai modern
yang selalu membincangkan persoalan masyarakat secara substansial dan tidak
retoris, tetapi melakukan tindakan nyata sebagai wujud dari program-program
partai golkar yang sangat mumpuni. Partai golkar dibawah Setnov harus bisa
menjadikan contoh bagi partai lain yang watak dan kepribadiannya partainya
tidak hanya transaksional kepentingan saja yang dijadikan pilihannya, tetapi
kepentingan masyarakat atau rakyat harus di nomor satukan…semoga..
No comments:
Post a Comment