Panggung
politik nasional hari ini selalu menghadirkan hal-hal yang menjadi sorotan
public, salah satunya adalah terlalu mudahnya para politisi berpindah haluan
atau loncat ke partai politik lain dengan beragam alasan, dari yang sangat
ideologis sampai dengan yang pragmatisme. Realitas sosial politik yang terlihat
sangat mudahnya para politisi pindah tersebut memberikan persepsi kepada
masyarakat, bahwa partai politik hanyalah sebagai kendaraan politik yang
tujuannya hanya untuk kepentingan-kepentingan transaksional semata. Apabila
libido politiknya tidak bisa diwujudkan oleh kendaraan politik tersebut,
akhirnya bisa pindah haluan atau loncat kepada partai lain. Ini merupakan
fenomena yang sudah lazim terjadi di negara ini. yang akhirnya melihat partai
politik hanya ingin memuluskan kepentingan jangka pendek semata.
Kemudia hal yang lazim juga bisa
terlihat dalam fenomena partai politik yang kulturnya memecah dan berpecah,
akibat dari tidak sepaham atau sependapat dengan elit politik lain akhirnya
mendirikan partai baru yang hanya untuk memuluskan hajat kepentingannya dengan
jargon partai baru yang lebih memihak kepada rakyat. padahal sudah jamak
terjadi didalam masyarakat munculnya partai baru dimasyarakat dengan ideology
dan paradigm baru hanya ingin merealisasikan kepentingannya berkuasa dan
tergiur dengan jabatan-jabatan politik. Karena dengan partai politik bisa
mewujudkan segala sesuatu yang lebih mudah.
Kita meninginkan para politisi yang
berkarakter dan berkepribadian yang mempunyai idealisme yang kuat, yang
memiliki daya tahan banting dan pilih tanding, tidak tergoda dengan kepentingan
jangka pendek yang mengganggu loyalitasnya kepada rakyat. kita ingin para
politisi memperjuangkan janji-janji politiknya saat berkampanye dengan lantang
didepan panggung rakyat, agar rakyat semakin yakin bahwa politisi tidak hanya
retorika dan bermain pencitraan didepan panggung politik. Karena rakyat
sekarang butuh tindakan nyata yang real dari para politisi yang sudah duduk
dilegislatif.
Mudah-mudahan ditengah budaya politik
yang serba transaksional, pragmatis, pencitraan politik, korupsi, kolusi dan
nepotisme dalam realitas sosial politik hari ini masih ada harapan munculnya
para politisi yang idealisme yang kuat dan juga mempunyai karakter dan
kompetensi yang mumpuni.
No comments:
Post a Comment