Monday 28 November 2016

POLITISI Oleh: Suyito,M.Si



Panggung politik nasional hari ini selalu menghadirkan hal-hal yang menjadi sorotan public, salah satunya adalah terlalu mudahnya para politisi berpindah haluan atau loncat ke partai politik lain dengan beragam alasan, dari yang sangat ideologis sampai dengan yang pragmatisme. Realitas sosial politik yang terlihat sangat mudahnya para politisi pindah tersebut memberikan persepsi kepada masyarakat, bahwa partai politik hanyalah sebagai kendaraan politik yang tujuannya hanya untuk kepentingan-kepentingan transaksional semata. Apabila libido politiknya tidak bisa diwujudkan oleh kendaraan politik tersebut, akhirnya bisa pindah haluan atau loncat kepada partai lain. Ini merupakan fenomena yang sudah lazim terjadi di negara ini. yang akhirnya melihat partai politik hanya ingin memuluskan kepentingan jangka pendek semata.
          Kemudia hal yang lazim juga bisa terlihat dalam fenomena partai politik yang kulturnya memecah dan berpecah, akibat dari tidak sepaham atau sependapat dengan elit politik lain akhirnya mendirikan partai baru yang hanya untuk memuluskan hajat kepentingannya dengan jargon partai baru yang lebih memihak kepada rakyat. padahal sudah jamak terjadi didalam masyarakat munculnya partai baru dimasyarakat dengan ideology dan paradigm baru hanya ingin merealisasikan kepentingannya berkuasa dan tergiur dengan jabatan-jabatan politik. Karena dengan partai politik bisa mewujudkan segala sesuatu yang lebih mudah.
          Kita meninginkan para politisi yang berkarakter dan berkepribadian yang mempunyai idealisme yang kuat, yang memiliki daya tahan banting dan pilih tanding, tidak tergoda dengan kepentingan jangka pendek yang mengganggu loyalitasnya kepada rakyat. kita ingin para politisi memperjuangkan janji-janji politiknya saat berkampanye dengan lantang didepan panggung rakyat, agar rakyat semakin yakin bahwa politisi tidak hanya retorika dan bermain pencitraan didepan panggung politik. Karena rakyat sekarang butuh tindakan nyata yang real dari para politisi yang sudah duduk dilegislatif.
          Mudah-mudahan ditengah budaya politik yang serba transaksional, pragmatis, pencitraan politik, korupsi, kolusi dan nepotisme dalam realitas sosial politik hari ini masih ada harapan munculnya para politisi yang idealisme yang kuat dan juga mempunyai karakter dan kompetensi yang mumpuni.
         

No comments:

Post a Comment